TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya bakal mewaspadai berbagai aksi kejahatan, dari kejahatan pencurian sampai terorisme, selama arus mudik dan balik libur Lebaran 2018. Kepolisian juga menyusun sejumlah strategi untuk menjaga keamanan dan ketertiban saat arus mudik dan balik.
Menurut Tito, personelnya bakal mengawasi arus mudik dan balik di posko-posko yang didirikan di terminal, bandar udara, stasiun, dan pelabuhan untuk menjaga keamanan. Polisi, kata dia, juga akan menindak preman-preman jalanan yang meresahkan masyarakat.
"Operasi Cipta Kondisi, semua preman jalanan akan dilakukan tindakan, proses tangkap, dan lain-lain," katanya setelah menghadiri rapat terbatas tentang persiapan Idul Fitri 1439 Hijriah di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 30 Mei 2018.
Baca: DPR Minta Manajemen Arus Mudik Lebaran Tak Ulangi Tragedi Brexit
Selain itu, Tito memerintahkan jajarannya memastikan tidak ada razia atau sweeping terhadap tempat hiburan malam selama Ramadan oleh organisasi masyarakat tertentu. Razia, kata dia, hanya boleh dilakukan aparat kepolisian.
Tito mengimbau ormas melapor ke Polri ketimbang melakukan sweeping jika melihat ada dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan tempat hiburan malam. "Cukup infokan ke kepolisian dan kepolisian akan menindak. Tapi, kalau sweeping dilakukan, pasti kita tindak tegas," tuturnya.
Mantan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya ini juga mengimbau agar masyarakat yang merencanakan mudik tidak berangkat atau kembali dengan bertumpuk pada satu hari. Ia meminta masyarakat mau membagi waktu untuk mengantisipasi kemacetan.
Baca: Cuti Bersama Libur Lebaran 2018 Akan Dievaluasi Lagi
Menurut Tito, pemerintah telah menambah jumlah libur lebaran sehingga arus mudik kali ini lebih panjang. "Jangan bertumpuk, juga sambil dinamis lihat situasi kondisi, jangan dipaksakan bertumpuk," ucapnya.
Presiden Joko Widodo menagih laporan Kapolri terkait dengan langkah yang ditempuh untuk menjaga stabilitas keamanan menjelang dan saat libur Lebaran 2018. "Saya yakin dengan sinergi yang kuat antara TNI, Polri, dan BIN akan mampu melakukan tindakan pencegahan dan penangkalan setiap potensi gangguan keamanan dan ketertiban," ujar dia.